Kain ulos merupakan salah satu busana tradisional Indonesia yang dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera Utara secara turun temurun. Jika diterjemahkan dari bahasa aslinya, maka ulos memiliki arti sebagai kain. Oleh karena itu, masyarakat Batak hanya menyebutnya dengan ulos saja.
Teknik pembuatan ulos sendiri sama dengan songket, yaitu dengan cara ditenun bukan menggunakan mesin. Hanya saja seiring dengan perkembangan zaman, saat ini sudah banyak dijual produk ulos printing yang dibuat oleh mesin dan biasanya dibanderol dengan harga lebih murah.
Seperti Apa Kain Ulos?
Meskipun kita bukanlah bagian dari suku Batak, sebenaranya cukup mudah mengenali kain ulos ini. Kita dapat mengenali kain ulos ini dari warna-warna tegas diaplikasikan, dimana setiap line atau garisnya tampak tajam serta tekstur kain yang memiliki serat timbul.
Di samping itu, umumnya ulos dikenakan pada berbagai acara dan ritual adat Batak, seperti upacara pernikahan, tujuh bulanan, kematian, dan lain sebagainya. Walaupun pada zaman ini, ulos sudah banyak digunakan pada produk-produk fashion untuk menunjang penampilan sehari-hari.
Karakteristik Ulos
Kain adat suku Batak ini memiliki karakteristik atau ciri khas, yang membuatnya berbeda dari kain jenis lain. Berikut adalah beberapa ciri paling menonjol dari ulos:
- Warna dasar ulos didominasi merah, putih, dan hitam, dengan hiasan benang perak atau emas.
- Ulos tidak memiliki bau baru. Jadi, ketika Anda membeli produk ulos new, maka tidak akan mencium bau seperti produk baru kebanyakan.
- Bahan yang digunakan untuk membuat ulos memiliki kemampuan menyerap keringat, sehingga pengguna tidak akan kepanasan meskipun mengenakannya ketika cuaca panas.
- Meskipun telah dicuci dan dijemur berulang kali di siang yang terik, namun serat pada ulos tidak akan luntur dan juga tidak mengalami perubahan warna.
Kelebihan dan Kekurangan Kain Ulos
Ulos mempunyai kelebihan serta kekurangan yang sebaiknya diketahui sebelum Anda memutuskan membelinya. Dengan begitu, maka bisa menghindari hal-hal yang berpotensi merusak ulos. Di bawah ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai apa saja keunggulan dan kelemahan ulos:
Kelebihan ulos:
- Material bahannya berkualitas, sehingga awet dan tahan lama.
- Ulos mudah ditemukan pada toko kain tradisional berbasis online maupun offline.
- Perawatan ulos terbilang mudah.
- Kain tidak akan tampak kusut dan lusuh, meskipun tidak disetrika.
- Warna ulos tidak luntur, walaupun sering dicuci dan dijemur di bawah terik matahari.
Kekurangan ulos:
- Mengenakan ulos dapat membuat kulit terasa gatal.
- Terbuat dari bahan kain yang panas, ketika mengenakannya maka akan membuat tubuh merasa gerah.
- Harga untuk ulos tenun berkualitas cenderung mahal.
Harga Kain Ulos
Tentunya setiap daerah memiliki harga yang sedikit berbeda, namuan berikut harga rata-rata yang biasa dijual dipasaran:
Jenis Ulos | Harga |
Ulos Bintang Maratur | Rp. 65.000 – Rp. 1.700.000 |
Ulos Ragi Hotang | Rp. 130.000 – Rp. 9.000.000 |
Ulos Sibolang Rasta | Rp. 135.000 – Rp. 460.000 |
Ulos Mangiring | Rp. 80.000 – Rp. 3.300.000 |
Ulos Suri-suri | Rp. 55.000 – Rp. 475.000 |
Jenis-Jenis Kain Ulos
Bukan hanya terdiri atas 1 atau 2 jenis saja, faktanya ulos memiliki begitu banyak macam jenis. Sebelum Anda membelinya, sebaiknya kenali terlebih dahulu apa-apa saja jenis ulos beserta fungsinya. Dengan begitu, maka bisa mendapatkan kain sesuai yang dibutuhkan.
1. Ulos Bintang Maratur
Kain ulos jenis Bintang Maratur umumnya digunakan pada acara-acara adat Batak Toba, seperti ketika memiliki rumah baru dan selamatan hamil usia 7 bulan.
Ulos Bintang Maratur ini adalah sebagai simbol ucapan suka cita atau berita gembira agar semua orang disekitarnya juga turut merasakan kebahagian.
2. Ulos Ragi Hotang
Ulos Ragi Hotang adalah ulos yang diberikan kepada sepasang pengantin.
Ulos Ragi Hotang juga disebut Ulos Hela yang memiliki makna bahwa orang tua pengantin perempuan telah menyetujui borunya, putrinya, diperistri oleh laki-laki yang telah di sebut sebagai Hela atau menantu.
3. Ulos Sibolang Rasta Pamontari
Ulos ini digunakan untuk keperluan sukacita maupun duka cita. Tapi di zaman sekarang, Sibolang Rasta Pamontari ini dijadikan simbol duka cita, terutama pada acara meninggalnya orang dewasa namun belum memiliki cucu.
4. Ulos Mangiring
Mengiring digunakan sebagai selendang dan talitali. Ulos jenis ini biasanya diberikan pada bayi yang baru lahir, khususnya anak pertama, dimana pemberian ulos merupakan simbol penerus generasi. Selain itu, ulos Mangiring juga dipakai parompa atau alat gendong.
5. Ulos Antak Antak
Digunakan sebagai selendang oleh para orang tua saat pergi melayat. Ulos Antak Antak biasanya juga dipakai dengan cara dililit saat acara menari tor-tor.
6. Ulos Ragi Huting
Saat ini, ulos Ragi Huting termasuk jenis langka dan sudah jarang dikenakan. Berdasarkan cerita yang beredar, Ragi Huting merupakan pakaian sehari-hari masyarakat Batak jauh sebelum Indonesia merdeka. Ulos ini dipakai dengan cara dililitkan di dada.
7. Ulos sibunga Umbasang
Kain ulos sibunga Umbasang dipakai selendang oleh para ibu-ibu saat mengikuti acara adat istiadat sebagai undangan biasa yang kehadirannya hanya untuk meramaikan.
8. Ulos Suri-Suri Ganjang
Suri-suri Ganjang umumnya dikenakan sebagai selendang saat menari dengan diikuti alunan suara musik Batak. Biasanya ulos ini dipakai orang tua pihak istri untuk memberikan berkat.
9. Ulos Ragi Pakko
Pada awalnya, ulos Ragi Pakko dipakai menjadi selimut oleh kalangan keluarga kaya. Selain itu, ulos ini juga akan diselimutkan pada jasad setelah orang tua meninggal. Nama Pakko diambil dari warna ulos yang hitam pekat seperti Pakko.
10. Ulos Simarinjam Sisi
Simarinjam Sisi memiliki fungsi sebagai kain, dan biasanya dikenakan bersama dengan ulos jenis Pinunca yang mana dipakai secara disandang. Pemakai ulos Simarinjam Sisi merupakan orang yang berada di bagian paling depan.
Contoh Penggunaan Ulos
Seiring dengan berkembangnya zaman, variasi produk dari bahan ulos juga semakin beragam dan variatif. Selain dijadikan pakaian simbol dari suku Batak, saat ini ulos telah hadir dalam berbagai produk dengan mengusung konsep lebih kekinian. Di bawah ini adalah beberapa contoh produk ulos:
1. Pakaian
Meskipun pada awalnya kain ulos hanya digunakan untuk membuat pakaian adat saja, namun tidak dengan saat ini. Anda bisa menemukan produk pakaian modis, seperti atasan, outer, dress, rok, piyama, hingga celana yang terbuat dari kain tenun ulos.
2. Tas
Pada kawasan wisata di Sumatera Utara, Anda pasti akan menemukan produk tas, seperti handbag, sleepping bag, hingga ransel dari ulos dibanderol dengan harga cukup terjangkau.
3. Ikat Pinggang
Belt atau ikat pinggang etnik dari ulos semakin digemari di era ini. Selain tampak unik dan berbeda, belt ulos juga mudah dikreasikan sesuai keinginan penggunanya. Umumnya, produk ikat pinggang ulos disukai oleh kaum perempuan, karena perpaduan warnanya.
4. Dompet
Apabila Anda bosan dengan varian dompet yang biasa-biasa saja, maka bisa mencoba produk dompet ulos yang mengusung kombinasi warna tajam dan unik. Untuk pembeliannya, maka bisa dilakukan secara online karena lebih mudah dan praktis.
5. Souvenir
Ada banyak sekali jenis souvenir yang terbuat dari ulos, mulai ikat kepala, mainan tradisional, frame lukisan, dan lain sebagainya.
6. Gorden
Produk gorden atau kain jendela dari bahan ulos memang tidak begitu banyak beredar, tapi bukan berarti tidak ada. Di daerah asalnya, Anda bisa membeli gorden ulos dengan beragam motif etnik yang elegan menawan. Menariknya, harganya juga sangat buyer friendly.
7. Sarung
Pada berbagai perhelatan adat Batak, biasanya ulos juga dipakai sebagai sarung dengan cara dililitkan. Umumnya yang mengenakan sarung ulos adalah mempelai pengantin.
Kain ulos bukan hanya memiliki fungsi simbolis dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat suku Batak. Namun, juga merupakan salah satu warisan budaya tradisional Indonesia yang harus dilestarikan. Salah satunya adalah dengan cara menghadirkan ulos pada produk kekinian.